0

Hukum newton 2

Rabu, 06 Mei 2015
Hukum II Newton menyatakan bahwa jika resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda tidak sama dengan nol maka benda akan mengalami percepatan. Besar percepatan sebanding dengan besar gaya total dan berbanding terbalik dengan massa benda. Arah percepatan sama dengan arah gaya total.
Hukum-II-Newton-1Jika besar percepatan sama dengan nol maka persamaan hukum II Newton berubah menjadi persamaan hukum I Newton. Jadi hukum I Newton merupakan kasus khusus dari hukum II Newton.
Berdasarkan persamaan di atas disimpulkan bahwa semakin besar gaya, semakin besar percepatan. Sebaliknya semakin besar massa, semakin kecil percepatan. Hubungan antara gaya, massa dan percepatan lebih dipahami setelah anda melakukan percobaan berkaitan dengan hal ini. Salah satu percobaan yang dapat dilakukan adalah percobaan mempercepat kereta dinamika di atas rel menggunakan beban bermassa yang jatuh bebas. Gunakan ticker timer untuk mengetahui besar percepatan kereta.
Contoh soal.
1. Tentukan besar dan arah percepatan benda berdasarkan gambar di bawah!
Hukum-II-Newton-2Pembahasan
Diketahui :
Massa (m) = 1 kg
Gaya tarik (F) = 4 Newton
Ditanya : besar dan arah percepatan (a)
Jawab :
Hukum-II-Newton-3Besar percepatan = 4 m/s2, arah percepatan = arah resultan gaya = ke kanan.
2. Tentukan besar dan arah percepatan benda berdasarkan gambar di bawah!
Hukum-II-Newton-4Pembahasan
Diketahui :
Massa (m) = 1 kg
Gaya tarik (F) = 4 Newton
Gaya gesek kinetis (fk) = 1 Newton
Ditanya : besar dan arah percepatan (a)
Jawab :
Hukum-II-Newton-5Besar percepatan = 3 m/s2, arah percepatan = arah resultan gaya = ke kanan.
0

Angka Penting

Rabu, 07 Januari 2015

Angka Penting


Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran. Angka penting terdiri dari atas angka pasti dan angka taksiran (angka yang diragukan) sesuai dengan alat ukur yang digunakan.

Gambar 11. Pengukuran yang membutuhkan angka taksiran
Misalnya panjang benda yang diukur ditunjukan seperti gambar 13. Pada gambar tersebut, tampak bahwa ujung benda terletak diantara angka 11,44 cm dan 11,45 cm. Sehingga, kita akanmenyatakan bahwa panjang benda yang mendekati kebenaran adalah 15,45 cm. angka terakhir, yakni angka 6 adalah angka perkiraan (taksiran), karena angka ini tidak terbaca pada skala mistar.
Aturan angka penting
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh: 836,5 gr memiliki empat angka penting
2. Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol termasuk angka penting.
Contoh:  75,006  Kg memiliki lima angka penting
3. Untuk bilangan desimal yang lebih kecil dari satu, maka angka nol setelah angka bukan nol termasuk angka penting.
Contoh: 0,0060 m memiliki dua angka penting
4. Untuk bilangan desimal yang lebih kecil dari satu, maka angka nol sebelum angka bukan nol tidak termasuk angka penting.
Contoh: 0,006 m memiliki satu angka penting
5. Bilangan-bilangan puluhan, ratusan, ribuan dan seterusnya yang memiliki angka nol harus ditulis dalam notasi ilmiah. Angka-angka pada notasi ilmiah merupakan angka penting.
Contoh: 8900 gr ditulis menjadi 8,9 x 103 gr memiliki dua angka penting
Aturan Pembulatan Angka
Ketika angka-angka ditiadakan sari suatu bilangan, nilai dari angka terakhir yang dipertahankan ditentukan dengan suatu proses yang disebut pembulatan bilangan. Aturan pembulatan bilangan tersebut, antara lain:
  • Angka-angka yang lebih kecil daripada 5 dibulatkan ke bawah
  • Angka-angka yang lebih besar daripada 5 dibulatkan ke atas
  • Angka 5 dibulatkan ke atas jika sebelum angka 5 adalah ganjil dan dibulatkan ke bawah jika angka sebelum angka 5 adalah angka genap.
Operasi-operasi dalam angka penting
1. Operasi penjumlahan dan pengurangan
Dalam melakukan operasi penjumlahan atau pengurangan, maka hasilnya hanay boleh mengandung satu angka taksiran (angka terakhir dari suatu bilangan penting).
Contoh 1:
35,572                   2 angka taksiran
  2,2626 +            8 angka taksiran
37,8346                
4 dan 6 merupakan angka taksiran, sehingga hasil penjumlahan ditulis 37,835 disesuaikan dengan atuan pembulatan.
Contoh 2:
385,617                 7 angka taksiran
  13,2     -              2 angka taksiran
372,417                
4 dan 7 merupakan angka taksiran, sehingga hasil penjumlahan ditulis 372,42 disesuaikan dengan atuan pembulatan.
2. Operasi perkalian dan pembagian
Dalam operasi perkalian atau pembagian, maka hasilnya hanya boleh memiliki angka penting sebanyak bilangan yang jumlah angka pentingnya paling sedikit.
Contoh 1:
34,231                   mengandung lima angka penting
  0,250   x              mengandung tiga angka penting
8,557750
Penulisan hasil perkalian hanya boleh mengandung tiga angka penting, sehingga hasil perkalian 8,557750 ditulis 8,56 (tiga angka penting).
Contoh 2:
46,532                   mengandung lima angka penting
200      :                  mengandung satu angka penting
0,2326
Hasil pembahian hanya boleh mengandung satu angka penting, sehingga hasil perkalian 0,2326 ditulis 0,2.
Terimakasih Kunjungannya...
0

Aturan Pembulatan Angka

Aturan Pembulatan Angka

Pada saat analisis data atau penulisan hasil ukur suatu saat perlu pembulatan. Pembulatan dilakukan pada saat analisis data untuk menyederhanakan hitungan, sedang pada penulisan hasil ukur dilakukan untuk memenuhi aturan penulisan hasil ukur. Pembulatan pada penulisan hasil ukur dapat dilakukan pada nilai taksiran terbaiknya dan ketidak pastiannya.
 
Pembulatan angka dimulai dari digit paling kiri. Pembulatan dilakukantahap demi tahap dari digit paling kanan menuju digit didepannya (kiri digit yang dibulatkan). 
Berikut ini aturan pembulatan angka:
1. > 0,5 angka dibulatkan keatas. Sebagai contoh 67,876 dibulatkan menjadi 67,88.
2. < 0,5 angka dibulatkan kebawah. Sebagai contoh 75,624 dibulatkan menjadi 75,62.
3. = 0,5 angka dapat dibulatkan kebawah atau ke atas. Angka 0,5 dibulatkan kebawah apabila angka didepannya merupakan angka genap, sedangkan angka 0,5 dibulatkan keatas apabila angka didepannya adalah angka ganjil. Sebagai contoh 3,425 dibulatkan menjadi 3,42. angka 5 dibulatkan kebawah karena depan angka 5 merupakan angka genap. Bilangan 79,8435 dapat dibulatkan menjadi 79,844. angka 5 dibulatkan keatas karena angka didepan angka 5 adalah angka ganjil.